Ketika guru mengajar dan menerangkan materi ke kamu, sampai paling tidak kamu mencatat apa yang diterangkan itu terutama pelajaran yang semacam uraian. Jangan hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Tapi mencatat pun tidak perlu semua yang guru ucapkan dari kata pertama sampai kata terakhir. Di sini kamu mencatat untuk bantu daya ingat, bukan nulis cerpen apalagi novel. Cukup mencatat poin pentingnya dan penjelasan seperlunya saja yang disebut mencatat dengan efektif.
Alasan Mencatat
Mencatat dapat meningkatkan daya ingat, kebanyakan dari kita mengingat dengan sangat baik, ketika kita menulis, tanpa mencatat dan mengulanginya kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau mereka dengar kemarin.
Salah satu caranya dengan sistem C: TS "Catatan: Tulis dan Susun", bukan CBSA "Catat Buku Sampai Abis".
"Catatan Tulis dan Susun" memudahkan kamu untuk mencatat pemikiran dan kesimpulan kamu, bersama-sama dengan bagian-bagian kunci pembicaraan atau materi bacaan.
Perbedaan Penulisan dan Penyusunan Catatan
Penulisan catatan adalah mendengarkan apa yang dibicarakan oleh guru seraya menulis poin-poin pentingnya.
Penyusunan catatan berarti menuliskan poin-poin pentingnya. Penyusunan catatan berarti menuliskan pemikiran, simpulan dan kesan kamu sendiri sambil mendengarkan materi yang disampaikan.
Catatan Tulis dan Susun adalah cara menerapkan pikiran sadar dan bawah sadar kamu terhadap materi dengan cara sadar. Ketika pikiran sadar kita berpusat pada materi dan proses menuangkan di atas kertas, pikiran bawah sadar kita beraksi, membentuk kesan, membuat hubungan-hubungan yang koheren, dan melakukan keseluruhan pekerjaan secara otomatis.
Beberapa Kiat yang Bisa Bantu Kamu Buat Catatan yang Efektif
1. Mendengarkan Secara Aktif
Coba dengarkan benar-benar waktu guru menerangkan. Lalu tanyakan pada diri kamu sendiri dalam benak kamu, "Apa yang dapat diharapkan guru untuk aku pelajari? Kenapa? Apa yang dibicarakannya? Apa hubungannya dengan masalah ini? Pentingkah itu? Apakah itu merupakan sesuatu yang perlu aku ingat?" bertanya seperti itu membuat lebih mudah menyeleksi dari yang penting dan yang tidak penting.
2. Memperhatikan Secara Aktif
Perhatikan petunjuk-petunjuk yang dapat kamu peroleh dari guru, pembicara atau dari bahan bacaan kamu. Petunjuk itu seperti judul, kata-kata bercetak tebal, cetak miring, gambar, grafik, diagram atau dari outline yang berisi topik-topik penting.
Setiap guru/ pembicara punya gaya menerangkan yang berbeda dan unik, kamu bisa ambil poin-poin penting dengan akrabkan diri kamu dengan gaya mengajar tersebut. Pusatkan perhatian kamu pada ekspresi wajah, gerak-gerik, gerakan tubuh, dan nada suara yang tinggi atau rendah dari beliau, perhatikan juga ketika ia mengulangi gagasan atau kata-kata juga tulisan-tulisan di papan tulis.
3. Partisipasi & Aktif Menanggapi
Jika kamu tidak paham atau punya pertanyaan, tanyakan dong! Jangan diam saja! Penelitian menunjukan bahwa orang yang menghadiri pertemuan pada umumnya menganggap pandai orang yang berpartisipasi. Jadi kalau masih bingung tanyakan saja, tapi benar-benar tanya untuk nambah pengetahuan, bukan hanya buat nampang saja. Buang jauh-jauh peribahasa "Banyak tanya kelihatan bodohnya". Yang harus kamu ingat, guru itu ngomong sama orang, bukan sama patung.
4. Tinjauan Awal
Jika kamu sudah tau yang bakalan dibicarakan oleh guru/ pembicara, pelajarilah materinya dan persiapkan informasi sebanyak mungkin sebelumnya. Mempunyai sedikit gambaran sebelumnya atau kamu mengenai poin-poin penting selama berlangsungnya pelajaran.
Kamu juga bakal tau konsep yang tidak jelas menurut kamu. Jadi kamu sudah siap mengajukan pertanyaan. Tidak perlu lama-lama, berjam-jam mempelajari sebelumnya, cukup beberapa menit saja.
Meninjau sebelumnya adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memastikan pemahaman.
5. Membuat yang Auditorial Menjadi Visual
Catatan kamu bersifat pribadi & berarti bagi kamu, seperti halnya foto. Foto dari pengalaman selama liburan atau momen-momen penting, bakalan bangkitkan aliran kenangan yang luar biasa, hal-hal yang kamu kira sudah kamu lupakan bakal ingat lagi deh!
Ketika kamu memasukkan satu informasi, abadikanlah gambar dari informasi itu, dengan menambahkan tambahan visual, gambar, anak panah atau yang lain. Dengan cara ini, catatan kamu, bahkan ketika dilihat kembali beberapa bulan setelah itu akan mengingatkan kamu secara langsung pada materi yang penting pada saat itu, dan yang perlu diingat kembali kini. Tapi ingat, tidak perlu gambar yang berlebihan atau yang jorok, yang diprioritaskan catatannya bukan gambarnya.
sumber : scribd.com